Jumat, 10 Februari 2012

contoh KIR

PRESTASI DIRI DAN KEUNGGULAN BANGSA


Tugas Paper
Di ajukan untuk memenuhi tugas pengembangan diri untuk semester 1 kelas IX.3
Di susun oleh :
NAMA : ANDI.RISMAYANA
KELAS : IX.3
NIS : 09071
DI BIMBING OLEH : ABD.KHALIK HAMBANI, S.PD
Kata pengantar
         
       Segala puji bagi allah pemilik sekalian alam, pengatur dan penjaga langit dan bumi, pengatur segala urusan mahluk semuanya.
 Selawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjugan kita Nabi Besar Muhammad saw. Beserta keluarga dan para shabatnya serta pengikutnya yang selalu berjalan di atas jalan yang lurus yang di ridai Allah swt.
      Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan taufik,hidayah,inayah,rahmat,iman,islam, serta kesempatan sehingga saya mampu menyusun paper ini.
 Paper ini di susun sebagai salah satu tugas pengembangan diri untuk SMP 10 Parepare kelas IX.3 yang mengacu pada semester v
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yaitu ABD KHALIK HAMBANI, S.PD atas kesembarangnya membimbing kami dalam proses pembelajaran.
 Akhirnya “TIADA GADING TAK RETAK” saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari teman-teman,bapak/ibu guru.



(i)
Daftar isi
Kata pengantar........................................................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................................................... ii
Bab 1 pendahuluan.................................................................................................................. 01
Bab 2













(ii)
Bab 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
 Manusia wajib berusaha untuk mengembangkan potensi yang di milikinya. Potensi yang akan berkembang dengan baik akan berguna dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengembagan potensi yang di miliki itu bisa di lakukan seadanya, tetapi bisa juga di lakukan dengan seoptimal mungkin atau sehebat-hebatnya. Manusia yang mampu mengembangkan potensinya secara benar sehingga bisa mencapai sesuatu yang bermutu tinggi yang di capai manusia di sebut prestasi. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Keberhasilan ini tentunya tidak pada ruang lingkup yang sempit, tidak selalu posisi teratas atau number one, melainkan melalui proses pengenalan diri sehingga mengetahui serta menyadari kelebihan dan kelemahan. Setelah itu memanfaatkan kelebihan yang masih terpendam yang berupa potensi menjadi perilaku yang aktual. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kekuatan internal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa melakukannya. Orang-orang terkenal, yang berprestasi pada bidangnya ternyata tidak semuanya berpendidikan tinggi. Melainkan melalui proses pengenalan diri yang baik dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Albert Einstein, ternyata tidak mengenyam pendidikan. Namun berhasil menemukan apa itu quantum.
Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau
(1)
dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam hal : melukis, berolahraga, irama music, cepat menghitung, puisi, pemimpin, menyesuaikan diri, tampil menawan
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab, karena masing-masing peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yang berbeda-beda. Prestasi antara orang satu dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi prestasinya. Mengapa demikian ?
Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti, Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra, serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan serta enterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka ?
Coba kamu perhatikan beberapa pengertian prestasi berikut :
1.        Prestasi adalah perolehan atau hasil yang telah dicapai dari suatu usaha, yang didasarkan pada nilai atau ukuran tertentu.
(2)
2.        Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha dan/ atau pekerjaan.
3.        Prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
4.        Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut di atas, prestasi dapat dipahami sebagai hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu Prestasi Diri berarti hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau pribadi. Seseorang yang melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu dikatakan berprestasi. Jika hasil itu didapat dari usaha bersama maka dinamakan prestasi kelompok atau prestasi bersama. Dapat pula dikatakan bahwa seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu dari apa yang telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Prestasi tersebut merupakan wujud optimalisasi pengembangan potensi diri. Sudah tentu prestasi dapat diraih setelah seseorang mengerahkan daya dan upaya, baik mencakup kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam berbagai bidang kehidupan.

B.    Alasan memilih judul
Karena sekarang banyak anak-anak yang tidak mementingkan prestasi diri padahal prestasi diri sangat penting bagi keunggulan bangsa sesuai kemampuan diri kita sendiri.
C.    Pembatasan lingkup masalah
•    4 Potensi dan Kecerdasan Manusia yang Mengagumkan
•    Visi, Disiplin, Gairah, dan Nurani
(3)
D.    Tujuan akan di capai
  Untuk menjelaskan pentingnya prestasi diri bagi keunggulan bangsa, mengenal potensi diri untuk berprestasi sesuai kemampuan, dan menampilkan peran serta dalam berbagai aktivitas untuk mewujudkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa.
a.    Mewujudkan cita-cita bangsa
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara prestasi diri sangat penting yakni untuk meraih tujuan bangsa Indonesia. Untuk meraih itu maka dibutuhkan rakyat Indonesia yang memiliki prestasi unggul. Dengan keunggulan dari rakyat Indonesia kita dapat bersaing dengan bangsa lain, sehingga bangsa lain menaruh kepercayaan karena kualitas berbagai hal dari bangsa Indonesia. Dengan begitu cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia akan mudah diraih.
Secara formal, tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat sebagai berikut :
  - Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
  - Memajukan kesejahteraan umum
  - Mencerdaskan kehidupan bangsa
  - Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial
Untuk mencapai tujuan negara tersebut mutlak harus melaksanakan pembangunan nasional, karena melalui pembangunan setiap aspek kehidupan rakyat akan senantiasa dirubah ke arah yang lebih baik. Pembangunan nasional akan berhasil dengan baik jika adanya partisipasi masyarakat serta sumber daya manusia yang berkualitas.

(4)
Agar cita-cita tersebut tercapai, segenap warga negara Indonesia harus menunjukkan
b.    semangat berprestasi membangun bangsa dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

b. Mengharumkan nama baik bangsa
Prestasi diri sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan baik dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Seseorang yang berprestasi sudah barang tentu akan membawa nama baik mulai dari diri pribadi, lingkungan tempat tinggalnya, serta bangsa dan negaranya. Misalnya Petinju Crish John dari Kalimantan Selatan berprestasi sebagai juara dunia tinju kelas Bulu, maka nama baik dirinya, kota Banjar di daerah Kalimatan Selatan serta Negara Indonesia, namanya akan harum sampai tingkat dunia. Apalagi pada waktu lombanya disiarkan ke beberapa negara melalui televisi hal ini akan diketahui dan dilihat oleh orang di berbagai negara.

c. Dapat bersaing dengan bangsa lain
Meningkatkan sumber daya atau keterampilan merupakan salah satu cara agar kita dapat bersaing dengan siapapun dalam mencapai suatu cita-cita. Dewasa ini kita maklumi bahwa bangsa Indonesia belum banyak yang mampu bersaing dengan bangsa lain, namun jika kita selalu belajar dan meningkatkan prestasi tidak menutup kemungkinan walaupun berasal dari daerah terpencil dengan tingkat ekonomi daerah yang rendah tapi kelak dapat bersaing dan mengalahkan bangsa-bangsa lain. Kuncinya adalah tekun, kerja keras serta memiliki motivasi untuk terus berprestasi
(5)
lebih baik. Hal ini sudah diwujudkan oleh beberapa siswa juara olimpiade sains yang berasal dari Papua, Taufik Hidayat sebagai juara dunia bulu tangkis, atau B.J. Habibie sebagai ahli rancang bangun pesawat terbang.
E.    Maanfaat
Kita harus mampu mempertahankan hidup dalam kehidupan. Kita harus menjadikan hidup lebih bermakna. Untuk itu, setiap manusia pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Menurut Maslow, seorang ahli ilmu jiwa, manusia memiliki 5 kebutuhan diantaranya :
1.    Kebutuhan dasar atau kebutuhan fisik yang menyangkut pemenuhan keperluan jasmani, seperti makan, minum, pakaian, perumahan, dan sebagainya.
2.    Kebutuhan rasa aman.
3.    Kebutuhan akan cinta kasih dan perhatian.
4.    Kebutuhan akan harga diri.
5.    Kebutuhan akan aktualisasi diri.
Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan, manusia harus mengusahakan dengan daya kekuatan yang dinilikinya. Setiap manusia harus berprestasi agar tercapai hal berikut:
1.    Dapat memenuhi kebutuhanya sehingga dapat mampu mempertahankan hidup dan kehidupanya.
2.    Sebagai bentuk aktualisasi diri, setiap manusia perlu pengakuan atas keberadaanya (eksistensinya). Pengakuan tersebut diberikan oleh masyarakat, lembaga ataupun negara. Semakin tinggi prestasi seseorang, pengakuan masyarakat semakin tinggi pula.
(6)
3.    Memberi makna atau manfaat pada orang lain, bangsa dan negara. Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupanya, selalu bersama orang lain dan saling membutuhkan.
4.    Memberi kepuasan batin kepada diri sendiri dan motivasi untuk lebih berprestasi. Manusia melakukan sesuatu untuk mengharapkan sesuatu hasil yang memuaskan.
Prestasi diri memiliki peran yang sangat penting bagi keunggulan bangsa. Peran prestasi diri sebagai berikut:
1.    Meningkatkan taraf hidup bangsa dan negara.
2.    Memperkokoh stabilitas nasional, persatuan dan kesatuan.
3.    Mengharumkan nama baik bangsa dan negara dimata internasional.
4.    Menjaga kedaulatan bangsa dan negara.









(7)
Bab II
 PEMBAHASAN MASALAH
•    4 Potensi dan Kecerdasan Manusia yang Mengagumkan
 Manusia dianugerahi oleh tuhan berupa 4 potensi yaitu tubuh, akal, hati, dan jiwa. Dengan keempat potensi itu manusia memiliki empat macam kecerdasan. Keempat kecerdasan itu adalah serikut.
1.  Kecerdasan fisik atau tubuh ( Physical Intelligence atau Physical Quotient/PQ)
Kecerdasan Fisik (PQ) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh tubuh kita. Kita sering tidak memperhitungkannya. Coba renungkan : Tanpa adanya perintah dari kita tubuh kita menjalankan sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem syaraf dan sistem-sistem vital lainnya.

Tubuh kita terus menerus memantau lingkungannya, menghancurkan sel pembawa penyakit, mengganti sel yang rusak dan melawan unsur-unsur yang mengganggu kelangsungan hidup. Seluruh proses itu berjalan di luar kesadaran kita dan berlangsung setiap saat dalam hidup kita. Ada kecerdasan yang menjalankan semuanya itu dan sebagian besar berlangsung di luar kesadaran kita.

2. Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient – IQ)

IQ adalah kemampuan nalar, atau pikiran orang sering menyebutnya dengan kemampuan Otak Kiri. Yaitu kemampuan kita untuk mengetahui, memahami,
(8)

menganalisis, menentukan sebab akibat, berpikir abstrak, berbahasa,
memvisualkan sesuatu.

Di zaman dulu IQ dijadikan ukuran utama kecerdasan seseorang. Baru kemudian disadari bahwa konsep dan batasan-batasan di atas seperti itu terlalu mempersempit kecerdasan tersebut.

Otak kiri bertanggung jawab untuk “”pekerjaan” verbal, kata-kata, bahasa, angka-angka, matematika, urut-urutan, logika, analisa dan penilaian dengan cara berpikir linier. Melatih dan membelajarkan otak kiri akan membangun kecerdasan intelektual (IQ). Otak kanan bertanggungjawab dan berkaitan dengan gambar, warna, musik, emosi, seni/artistik, imajinasi, kreativitas, dan intuitif.

3. Kecerdasan Emosional (Emosional Quotient – EQ)

EQ adalah pengetahuan mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan sosial, empati dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Kecerdasan Emosi adalah kepekaan mengenai waktu yang tepat, kepatutan secara sosial, dan keberanian untuk mengakui kelemahan, menyatakan dan menghormati perbedaan. EQ digambarkan sebagai kemampuan otak kanan dan dianggap lebih kreatif, tempat intuisi, pengindraan, dan bersifat holistik atau menyeluruh
                                                 (9)
Penggabungan pemikiran (otak kiri) dan perasaan (otak kanan) akan menciptakan keseimbangan, penilaian dan kebijaksanaan yang lebih baik. Dalam jangka panjang, kecerdasan emosional akan merupakan penentu keberhasilan dalam berkomunkasi, relasi dan dalam kepemimpinan dibandingkan dengan kecerdasan intelektual (nalar).

Seseorang yang memiliki IQ tinggi tetapi memiliki kecerdasan emosionalnya (EQ) rendah, dia tidak tahu bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Orang itu mungkin akan menutupi kekurangannya itu dengan bersandar pada kemampuan intelektualnya dan akan mengandalkan posisi formalnya.

4. Kecerdasan Spriritual (Spiritual Quotient – SQ)

Sebagaimana EQ, maka SQ juga merupakan arus utama dalam kajian dan diskusi folosofis dan psikologis. Kecerdasan spiritual merupakan pusat dan paling mendasar di antara kecerdasan lainnya, karena dia menjadi sumber bimbingan atau pengarahan bagi tiga kecerdasan lainnya. Kecerdasan spiritual mewakili kerinduan kita akan makna dan hubungan dengan yang tak terbatas.

Kecerdasan Spiritual juga membantu kita untuk mencerna dan memahami prinsip-prinsip sejati yang merupakan bagian dari nurani kita, yang dapat dilambangkan sebagai kompas. Kompas merupakan gambaran fisik yang bagus sekali bagi prinsip, karena dia selalu menunjuk ke arah utara.

(10)
•    Visi, Disiplin, dan Nurani
    
a.visi
    Orang yang memiliki kecerdasaan mental yang tinggi akan memiliki visi.jadi,perwujudan kecerdasan mental adalah visi. Visi  ialah kemempuan melihat kemungkinan yang terdapat di dalam di dalam diri sendiri,orang lain,dan setiap usaha melalui mata batin.
   Ciri-ciri orang yang memiliki visi sebagai perwujudan kecerdasan mentalnya,yang dapat terlihat dalam dirinya antara lain memiliki gambaran ideal masa depan, mengantisipasi masa depan,pemimpi, percaya pada orang lain, pioner,menetapkan harapan,penuh pertimbagan, peraih prestasi tinggi, pemikir strategis, dan suka membantu

b.Disiplin
“Disiplin itu kunci keberhasilan” disiplin sebagai perwujudan kecerdasaan tubuh berkaitan dengan visi yang sudah di tetapkan. Disiplin ialah membayar apa yang harus dibayar untuk mewujudkan visi. Disiplin ini memberika gambaran usaha keras dan melakukan apa saja yang di perlakukan untuk memenuhi kebutuhan. Orangyang memiliki visi belum tentu akan berperilaku disiplin, kecuai jika orang tersebut memilki tekad yang kuat. Jadi, disiplin akan mundul bila visi bertemu dengan komitmen (tekad)
  Ciri-ciri orang yang berdisplin sebagai perwujudan kecerdasaan , Pertama, mampu mengerjakan banyak hal yang biasa dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan dan para pendidik yang baik untuk jangka waktu yang lama. Kedua, menciptakan lingkungan lembaga
(11)
pendidikan yang dapat melahirkan disiplin yang baik. Ketiga, sebagian besar pendidik memandang lembaga pendidikannya sebagai tempat para pengajar dan siswa bekerja dan mendapat pengalaman yang sukses. Keempat, berorientasi kepada para siswa. Kelima, memusatkan diri kepada sebab-sebab masalah disiplin, bukan kepada gejala-gejalanya. Keenam, program lembaga pendidikan menekankan perilaku positif dan lebih menekankan usaha preventif daripada hukuman dalam memperbaiki disiplin. Ketujuh, menyesuaikan kegiatan-kegiatannya dengan kebutuhan dan mencerminkan gaya mereka sendiri. Kedelapan, kepala sekolah memegang peranan kunci dalam memberi corak kepada sekolahnya. Kesembilan, program-program sekolah sering berhasil, agaknya karena kepuasan mengerjakannya atau karena disainnya begitu jelas oleh tim yang terdiri dari kepala sekolah yang berkompetan dan beberapa anggota stafnya yang juga memiliki pribadi kepemimpinan yang melengkapi kepala sekolah itu. Kesepuluh, para pengajar percaya kepada lembaga pendidikan mereka tempat para siswa dapat mengerjakan sesuatu. Kesebelas, guru-guru menangani semua atau sebagian terbesar masalah disiplin yang rutin. Keduabelas, mengembangkan kerja sama yang erat sekali dengan para orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya. Dan ketigabelas, sekolah-sekolah terbuka untuk dikritik dan dinilai secara luas oleh sekolah-sekolah lain dan masyarakat.
c.Nurani
Pengertian Nurani
Nurani berasal dari bahasa Arab Nur, yang artinya cahaya, nuraniyyun, sesuatu yang bersifat cahaya. cahaya apa ? Menurut perspektip Psikologi Islam, perangkat kejiwaan manusia itu terdiri dari akal, hati,nurani, syahwat dan hawa nafsu. Akal merupakan problem solving capacity yang kerjanya berfikir, hati merupakan alat untuk memahami realita, nurani merupakan pandangan mata batin sebagai lawan dari pandangan mata
(12)
kepala. Syahwat merupakan penggerak tingkah laku atau motif, dan hawa nafsu merupakan kekuatan destruktip yang menguji kemampuan jiwa. Sebagai system, kelima subsistem tersebut dipimpin oleh hati, oleh karena itu jika orang hatinya baik maka perilakunya juga baik,jika hatinya busuk maka perilakunya juga busuk. Nurani lebih dekat ke hati,oleh karena itu dinamakan hati nurani.



















(13)
Bab III
Penutup
A.kesimpulan
keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Keberhasilan ini tentunya tidak pada ruang lingkup yang sempit, tidak selalu posisi teratas atau number one, melainkan melalui proses pengenalan diri sehingga mengetahui serta menyadari kelebihan dan kelemahan. Setelah itu memanfaatkan kelebihan yang masih terpendam yang berupa potensi menjadi perilaku yang aktual. Hal ini merupakan pekerjaan besar yang membutuhkan kekuatan internal yang luar biasa dan tidak semua orang bisa melakukannya. Orang-orang terkenal, yang berprestasi pada bidangnya ternyata tidak semuanya berpendidikan tinggi. Melainkan melalui proses pengenalan diri yang baik dan mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki. Albert Einstein, ternyata tidak mengenyam pendidikan. Namun berhasil menemukan apa itu quantum.
Setiap manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Oleh karena dengan berprestasi seseorang akan dapat menilai apakah dirinya sudah berhasil mencapai tujuan hidupnya atau tidak, juga untuk membawa nama baik bangsa dan negara jika memang bisa. Pengertian prestasi yaitu hasil yang telah dicapai, dilakukan, diperoleh atau dikerjakan. Prestasi tiap orang tidak akan sama, ada yang berprestasi dalam hal : melukis, berolahraga, irama music, cepat menghitung, puisi, pemimpin, menyesuaikan diri, tampil menawan
Manakah yang paling bagus prestasinya? Tidak mungkin terjawab, karena masing-masing peristiwa menampilkan “tokoh” yang memiliki kecerdasan dalam bentuk yang
(14)
berbeda-beda. Prestasi antara orang satu dengan lainnya tentu tidak akan sama, dan seseorang tidak akan mungkin menjadi orang yang sama persis dengan orang yang dikagumi prestasinya. Mengapa demikian ?
Pada hakikatnya manusia adalah individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri yang berbeda satu dengan yang lainnya, sehingga prestasi diri setiap orang tentu tidak akan sama. Itu sebabnya para ahli berpendapat bahwa setiap siswa adalah individu yang unik (berbeda satu dengan lainnya).
Sebagai Warga Negara Indonesia yang baik maka setiap orang berusaha berprestasi demi keunggulan bangsa Indonesia tercinta. Tentu sangat membanggakan jika kita dapat berprestasi seperti orang-orang berprestasi yang telah melakukannya, antara lain Taufik Hidayat, Susi Susanti, Ikhsan Juara Indonesia Idol 2006, Usman Hasan Saputra, Hermawan Kertajaya, atau Ir Ciputra, serta masih banyak lagi yang dapat dilihat dan disaksikan sendiri. Semuanya berprestasi sesuai bidangnya masing-masing. Ada yang olah raga, seni, budaya, maupun ilmu pengetahuan serta enterpreneur (wiraswasta). Mengapa mereka dapat berprestasi di bidangnya, dan mengapa kita tidak atau belum mampu berprestasi seperti mereka ?
Coba kamu perhatikan beberapa pengertian prestasi berikut :
1.        Prestasi adalah perolehan atau hasil yang telah dicapai dari suatu usaha, yang didasarkan pada nilai atau ukuran tertentu.
2.        Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha dan/ atau pekerjaan.
3.        Prestasi adalah hasil yang diperoleh seseorang dari satu periode ke periode lainnya yang menunjukkan adanya perubahan ke arah kemajuan.
4.        Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari
(15)
apa yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai pengertian tersebut di atas, prestasi dapat dipahami sebagai hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan. Oleh karena itu Prestasi Diri berarti hasil usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau pribadi. Seseorang yang melakukan kegiatan dan menghasilkan sesuatu dikatakan berprestasi. Jika hasil itu didapat dari usaha bersama maka dinamakan prestasi kelompok atau prestasi bersama. Dapat pula dikatakan bahwa seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu dari apa yang telah diusahakannya, baik melalui belajar, bekerja, berolahraga dan sebagainya. Prestasi tersebut merupakan wujud optimalisasi pengembangan potensi diri. Sudah tentu prestasi dapat diraih setelah seseorang mengerahkan daya dan upaya, baik mencakup kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan ketahanan diri dalam berbagai bidang kehidupan.

B.saran

1.    Meningatkan prestasi belajar dan berusaha agar keinginan kita tercapai
2.    Kita harus berani dan semagat dalam mencoba hal yang ingin di capai walapun hasilya sederhana
3.    Belajar dengan kesungguhan hati dan beriman kepada allah
4.    Selalu bersyukur dan meningkatkan prestasi





(16)
Daftar pustaka
http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/16/prestasi-diri-demi-keunggulan-bangsa/
http://mustofasmp2.wordpress.com/2009/01/16/prestasi-diri-demi-keunggulan-bangsa/
http://cs0506.wordpress.com/2010/11/25/makna-dan-pentingnya-prestasi-diri-bagi-keunggulan-bangsa/
http://www.google.co.id/search?q=ciri-ciri+disiplin&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a
http://mubarok-institute.blogspot.com/2008/02/mengasah-nurani.html














(17)
Biografi
Nama : ANDI.RISMAYANA
Tetala : parepare,09 oktober 1996
Kelas : IX.3
Alamat : Btn soreang permai blog g no. 3
Sekolah : SMP NEGERI 10 PAREPARE
Hobby : taekwondo dan main basket
Agama : islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar